Nabi Danial dan Penaklukan Tustar

Ada sebuah kisah kisah ini shahih diriwayatkan dalam kitab dala’il nubuwwah dari seorang tabiin Abul Aliyah rahimahullah beliau mengisahkan

ketika kaum muslimin berhasil menaklukkan benteng tustar benteng terakhir persia di zaman Umar radhiallahu Anhu kaum muslimin mendapati ada sebuah gudang harta karun di dalam gudang ini ada sebuah ranjang ranjang besar dan di atasnya ada seonggok mayat yang sangat besar mayat ini.

Kata penduduk setempat sudah berusia 300 tahun dan anehnya mayat ini tidak berubah sama sekali utuh bagus dan di samping mayat ini ada sebuah kitab ada yang mengatakan mayat ini adalah jasad nabi Danial alaihissalam dan ada yang mengatakan jasad ini bukan nabi namun hanya orang soleh terlepas dari siapa mayat ini penduduk tustar punya kebiasaan aneh mereka setiap kali tertimpa paceklik kekeringan mereka akan keluarkan mayat ini ke lapangan lalu mereka meminta hujan dengan mayat ini,

dan setelah itu akan turun hujan dan ini terus terulang setiap kali terjadi bencana kekeringan mereka lakukan ini dan setelah itu turun hujan nah kabar ini sampai kepada Khalifah Umar radhiyallahu anhu maka Umar radhiyallahu Anhu keluarkan titah kepada abu Musa Asy’ari panglima kaum muslimin ketika itu untuk menggali 13 lubang

dan memakamkan jasad ini di salah satu lubang tersebut di malam hari diam-diam tanpa ada orang yang tahu dan meratakan semua 13 lubang ini dengan tanah supaya enggak ada orang yang bisa menebak di mana mayat ini dimakamkan.

Dari kisah ini kita ambil dua pelajaran yang pertama ke hati-hatian umar radhiyallahu Anhu dalam masalah tauhid beliau sangat takut kalau masyarakat tustar kembali mengkultuskan mayat ini dan beliau sangat takut kalau sampai kuburannya di keramatkan oleh karena itu beliau lakukan hal ini menggali 13 lubang di malam hari disembunyikan diratakan dengan tanah supaya tidak ada lagi yang mengkultuskan mayat ini,

bandingkan ya dengan yang dilakukan sebagian orang di zaman sekarang mengkultuskan kuburan ngalap berkah di sana tawasul dengan penghuni kubur ini jelas-jelas bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh para sahabat nabi shallallahu alaihi wasallam kemudian yang kedua kita lihat di sini ya,

Allah subhanahu wa ta’ala memberikan ujian Allah turunkan hujan setelah ritual syirik yang dilakukan oleh masyarakat tustar Allah turunkan hujan setelah itu bukan karena Allah rido terhadap perbuatan mereka bukan karena perbuatan mereka ini mendatangkan hujan tidak ini ujian dari Allah subhanahu wa ta’ala dan inilah yang dipahami oleh Umar radhiyallahu Anhu seandainya ritual ini memang bermanfaat seandainya ritual ini memang di ridhoi oleh Allah subhanahu wa ta’ala tidak mungkin Umar menghentikan tradisi ini Umar radhiyallahu Anhu

dan para sahabat yang lain memang menghentikan tradisi ini karena mereka yakin bahwasanya agama Islam ini bukanlah agama eksperimen tidak dibangun di atas uji coba oh kemarin aku ke dukun Fulan mujarab oh kemarin aku pakai jimat Fulan ternyata mujarab tidak agama kita dibangun di atas dalil Alquran dan as-sunnah bukan di atas eksperimen apapun yang terjadi dari perkara-perkara syirik itu bisa jadi Allah takdirkan sebagai bentuk ujian bukan karena Allah ridhoi hal tersebut dan bukan karena hal tersebut mujarab jadi landasan beragama kita adalah dalil Alquran dan Sunnah bukan dengan eksperimen katanya testimoni orang dan semacamnya.

Oleh: Ust. Ahmad Faruq Hilmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *