Sebelum Lima Hal Ini Hilang dari Diri Kita
Waktu terus berjalan, tidak pernah menunggu, tidak pernah mundur barang satu detik pun, setiap tarikan napas yang kita hembuskan adalah bagian dari umur yang sedang berkurang. Hari ini mungkin kita masih sehat, masih muda, masih punya harta, masih punya waktu luang, tetapi siapa yang bisa menjamin semua itu esok hari masih kita miliki?
Seorang penyair berkata :
ثمانيةٌ تجري على الناس كُلِّهم
ولابد للإنسان يلقى الثمانية
سرور وحزن واجتماع وفرقة
وعسر ويسر ثم سقم وعافية
Ada delapan perkara yang dialami oleh semua manusia,
dan setiap manusia pasti akan menemui kedelapan perkara itu:
Kegembiraan dan kesedihan, pertemuan dan perpisahan,
kesulitan dan kemudahan, lalu sakit dan sehat.
(Al Muhadharaat Fillughoti Wal Adab)
Betapa sering kita tertipu oleh waktu, hingga baru tersadar ketika semuanya telah hilang. Dalam artikel ini, kita akan merenungkan pesan abadi Nabi ﷺ tentang lima kesempatan emas yang seharusnya kita manfaatkan sebaik mungkin akan tetapi sering kita abaikan.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih)
1.Masa Muda
Masa muda adalah masa puncak kekuatan seorang manusia, maka jangan sampai masa muda kita habis hanya untuk kelalaian yang tak bermakna.
Penyair Abu Al Atahiyah mengatakan :
فَيا لَيتَ الشَبابَ يَعودُ يَوماً
فَأُخبِرُهُ بِما صَنَعَ المَشيبُ
"Andai saja masa muda bisa kembali suatu hari,Akan kuceritakan padanya apa yang telah diperbuat oleh masa tua."
Dan bukan kah nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan Nya, diantaranya ialah :
وشاب نشأ في عبادة الله
Dan pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Alloh.
2.Kesehatan
Selagi badan kuat dan sehat, gunakan untuk ibadah, bekerja, berbuat baik. Saat tubuh sudah lemah, banyak amal yang sulit kita lakukan. Jangan biarkan kesehatan terbuang sia-sia.
Pepatah Arab mengatakan :
الصحة تاج على رؤوس الأصحاء لا يراه إلا المرضى
Kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang-orang yang sehat, tidak dapat melihatnya kecuali orang-orang yang sakit.
3.Kekayaan
Selagi rezeki masih lapang, gunakan untuk berbagi, membantu orang lain, membangun kebaikan. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَاَنۡفِقُوۡا مِنۡ مَّا رَزَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِىَ اَحَدَكُمُ الۡمَوۡتُ فَيَقُوۡلَ رَبِّ لَوۡلَاۤ اَخَّرۡتَنِىۡۤ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيۡبٍۙ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنۡ مِّنَ الصّٰلِحِيۡنَ
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh."
4.Waktu Luang
Waktu luang adalah nikmat yang sering dilupakan, gunakan untuk hal yang bermanfaat di dunia maupun akhirat. Jangan biarkan waktu habis untuk hal sia-sia yang tak berguna. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
نِعْمَتانِ مَغْبُونٌ فِيهِما كَثِيرٌ مِنَ النّاسِ: الصِّحَّةُ والفَراغُ.
Dua nikmat yang banyak manusia tertipu padanya: kesehatan dan waktu luang.
(HR.Bukhari)
5.Kehidupan
Kehidupan adalah satu-satunya kesempatan untuk memperbaiki diri, setelah kematian hanya penyesalan yang tersisa. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
الكيِّس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت
“Orang yang cerdas adalah yang mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.”
(HR. Tirmidzi, Hasan)
Gunakan masa muda, sehat, harta, waktu luang, dan kehidupan untuk ketaatan. Karena kelak semuanya akan hilang, dan hanya amal yang menemani kita.
Wallahu a'lam
Lombok Timur, Senin 26 Muharram 1447 H (21 Juli 2025)
Tags:
Tentang Penulis

Ragilas Maragulita Rizki
@maragulita
Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Mahasiswa LIPIA Jakarta